Konfrontasi - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tengah menyiapkan penjara khusus bagi teroris. Sebanyak 48 sel tengah disediakan di Sentul, Jawa Barat.
"Masih dibicarakan dengan Kemenkumham dan pihak terkait," kata Kepala BNPT Saud Usman dalam peluncuran buku cendekiawan Mesir tentang Kelompok Jihadis dan Islamis, di Century Park Hotel, Rabu (8/7).
Beberapa hal yang masih didiskusikan antara lain terkait kriteria teroris, sumber pendanaan, serta siapa penjaga lapas tersebut.
Terkait penanganan terorisme di Indonesia, ujar Saud, Indonesia dianggap berhasil oleh berbagai negara. Indonesia bahkan dianggap sebagai rujukan penanganan terorisme yang digagas melalui program deradikalisasi.
"Mereka ingin bertukar pikiran dengan kita mengenai deradikalisasi," kata Saud.
Saat ini, jumlah tahanan terorisme sebanyak 246 yang tersebar di 28 lapas di 11 provinsi. Adapun yang sudah bebas dari hukuman berjumlah 400 orang.
"Yang sudah keluar penjara yang harus diperhatikan. Mereka tak punya kerjaan. Harus dicarikan."
Data yang dihimpun pemerintah menyebut 514 WNI bergabung dengan ISIS. Kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi itu dianggap menjanjikan kesejahteraan bagi WNI yang bergabung dengan ISIS. Mereka yang tertarik bahkan rela menjual hartanya demi bisa pergi ke wilayah yang dikuasai ISIS di Suriah dan Irak. (vvn/ar)