Konfrontasi - Kepolisian Republik Indonesia mengantisipasi pergerakan kelompok radikal ISIS akhir tahun ini. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyampaikan, sasaran ISIS saat ini sudah berkembang.
"ISIS sasarannya pejabat Kepolisian, Densus, Syiah, TNI, dan tempat-tempat berkumpul masyarakat," kata Kapolri, Selasa (22/12/2015).
Kapolri tidak menjelaskan detil di mana saja ISIS akan beraksi. Menurut dia, yang paling penting petugas keamanan meningkatkan kewaspadaan.
Menurut dia, ISIS bisa beraksi di manapun tergantung pesan yang ingin mereka sampaikan. Kelompok ini menyimpan rapat-rapat informasi soal sasaran.
"Bisa saja yang tidak disebutkan tapi dilakukan. Tergantung peluang pesan yang efektif akan disampaikan di mana," ujar Kapolri.
Puluhan warga Indonesia yang kembali dari Suriah. Gerak-gerik mereka dalam pengawasan Kepolisian.
Tim Densus 88 menangkap tiga terduga teroris di Jalan Empu Nala Nomor 78, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu malam 19 Desember. Pada Minggu malam 20 Desember, Tim Densus kembali menangkap JY, terduga teroris, di Gresik, Jawa Timur.
Kanit Reskrim Polsek Driyorejo, Gresik, Iptu Suparmin mengatakan jaringan JY sama dengan terduga teroris di Mojokerto. Kepolisian di Mojokerto langsung memperketat pengamanan di gereja-gereja setelah penangkapan itu. (mtv/mg)